Senin, 16 Maret 2009

Dalam Do’a

(Ini puisi jadul yang saya temukan dari tumpukan buku-buku zaman kuliah dulu. Ternyata dulu saya suka nulis puisi..... Karena isinya cukup bagus --he... he.. paling tidak menurut saya yang sekarang susah dapat ide nulis ini-- maka saya upload saja ke blog ini. Dengan harapan pembaca dapat merasakan indahnya. Kalau tidak...., ya kritik saja kekurangan-kekurangannya. Terima kasih sebelumnya).

Dalam Do'a
Dalam do’a tumpah segala harapan
Lunglai sekujur tubuh
Leleh di pipi semua air mata
Rahang tak mampu lagi lantang
Pundak diguncang tangis
Dua telapak tangan meninggi tengadah
Memaksa tegar
Berharap sangat Tuhan segera
Menjawab keinginan kita

Dalam do’a terungkap semua janji Tuhan
Terumbar semua janji kita
Bila saja tangan kita penuh lagi
Dengan limpahan rahmat Ilahi

Dalam do’a
Sepi sekitar sungguh khusyu’
Suara jengkerik jadi tasbih
Teduh malam jadi tahmid
Ketegaran angin malam menusuk tulang
Adalah kekerdilan kita
Di hadapan keagungan-Nya
Hati semua pintunya terbuka lebar
Perlahanpun mengakui: Allahu Akbar

Dalam do’a
Adalah pengakuan kelemahan kita
Adalah keputusasaan merengkuh
Dayung yang lepas

Dalam do’a
Rendah segala keluhuran
Hina segala kehormatan
Luruh semua keangkaraan
Runtuh semua ketegaran
Kosong segala keberadaan
Tanggal segala kesombongan
Lunak segala kekerasan

Dalam do’a
Adalah pengakuan kerendahan kita
Kehinaan dan kelemahan
Kejatuhan dan kekosongan
Ketakberdayaan manusia menantang iradah-Nya

Dalam do’a
Harapan ditutup keyakinan
Keyakinan memacu permohonan
Permohonan tanda kepasrahan
Kepasrahan menguras tangisan
Tangisan adalah pengakuan kekalahan
Kekalahan adalah tengadah telapak tangan
Menanti kasih sayang Tuhan

Rabbana,
Aatina fid dunya khasanah
Wa fil akhirati khasanah
Wa qina adzaabannaar

Bogor, 7 Rajab 1405/19 Maret 1986

Tidak ada komentar:

Posting Komentar