Sabtu, 03 September 2011

Doa Malam Akhir Ramadhan


oleh Choirul Asyhar 

Rabb…
Di malam akhir ramadhan ini
Kembali aku bersimpuh
Dalam mihrab rumah-Mu

Kusampaikan harap
Melalui untaian doa-doa
Kupanjatkan syukur
Dengan shalat dan sujud tersungkur
Kuungkapkan rindu
Maka kubaca ayat ayat cinta-Mu

Berkali-kali
Berulang-ulang

Rabb...
Di malam akhir ramadhan ini
Kembali kubunuh tidurku
Kuikat syahwatku
Kutelan nafsuku
Demi menemui-Mu
Menjemputmu turun di langit bumi
Bersama para malaikat-Mu

Kuuntai doa-doa
Demi Kau selesaikan segala urusanku
Kutegakkan rakaat demi rakaat shalatku
Demi Kau saksikan syukurku
Kulantunkan ayat-ayat-Mu
Demi kelak menjadi syafaat bagiku

Rabbi....
Di malam akhir ramadhan ini
Sebagian menganggap sisa-sisa
Lalu menyia-nyiakannya
Aku memahaminya ini adalah sari-sarinya
Maka biarkan kuteguk tak terhingga nikmatnya

Doa-doa terus kupintakan
Karena Kau berjanji memenuhi
Rakaat-rakaat shalat terus kutegakkan
Sehingga jadi sedemikian nikmat
Tilawah Quran terus jadi pengingat
Sejukkan qalbu
Karena Kau selimuti tak terbilang rahmat-Mu

Lalu, ya Rabb....
Jadikan semua itu tersimpan dalam tabungan akhiratku
Amiin.........

29 Ramadhan 1432H/29 Agustus 2011 Masjid Al Muhajirin, 12:45   

Doa Detik-Detik Akhir Ramadhan


oleh Choirul Asyhar

Ya Allah Ya Rabbi,
Terima kasihku tak terbilang
Syukurku pada-Mu tak terhitung
Kau telah beri aku kesempatan
Usiaku Kau cukupkan
Melalui sebulan Ramadhan tahun ini

Ya Allah Ya Rabbi,
Ternyata benar kenapa aku harus merindukan
Ramadhan demi ramadhan
Karena ramhat-Mu menyelimuti
Setiap detik demi detik ramadhan-Mu

Ya Allah,
Aku merasakan nikmat-Mu
Tak terhingga sebulan ini
Kau berikan kesempatan
Dan berlipat ganda pahala
Yang tak mampu aku kumpulkan
Meskipun kau beri aku umur seratus tahun
Jika tanpa Ramadhan di dalamnya

Ya Allah,
Aku merasakan ampunan-Mu
Sangat luas di bulan ini
Kau buka kesempatan
Doa-doa dan taubat dipanjatkan
Lalu Kau kabulkan
Yang belum tentu mampu kulakukan
Sepanjang umurku
Jika tanpa Ramadhan di dalamnya

Ya Allah,
Aku merasakan aroma surga-Mu
Semerbak mewangi tak terkira
Kau buka kesempatan
Aku bisa mencapainya
Dengan shalat, shaum, tilawah quran, zakat dan sedekah
Serta doa-doa yang diajarkan Nabi-Mu
Muhammad Shalallahu ’alaihi Wa sallam

Yang tentu tak pantas aku mendapatkannya
Meskipun sepanjang umurku, aku beribadah kepada-Mu
Jika tanpa ramadhan di dalam-Nya

Ya Allah,
Alhamdulillah,
Terimalah rasa syukurku
Kau beri aku nikmat
Sekeluarga menjalani ibadah ramadhan tahun ini

Terimalah Shalat kami
Terimalah Shaum kami
Terimalah Qiyamullail kami
Terimalah zakat dan sedekah kami
Terimalah doa-doa kami
Di bulan Ramahan tahun ini.
Dan ampuni dosa-dosa kami.

Ya Allah,
Kalau boleh kami meminta lagi:
Nikmat Ramadhan ini tak pernah terlupakan
Maka berilah kami kesempatan
Umur panjang untuk memperbaiki hidup kami
Di bulan-bulan selanjutnya setelah ini

Lalu tahun depan Kau pertemukan kami kembali
Dengan Ramadhan-Mu
Yang penuh rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka-Mu
Dan kamipun bisa mengisinya dengan ibadah yang lebih berkualitas.

Amiiin ....

30 Ramadhan 1432 H, 17.20

Jumat, 04 Juni 2010

Air Mata Untuk Gaza


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Ada sebuah negara merdeka

Menderita berkepanjangan

Air mata ini menetes

Tak kuasa hatiku menahannya

Aku hanya bisa menangisi Palestina


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Ada sebuah negara barbar

Hidup bebas di dunia berbudaya

Bebas membunuh, menggusur

Seenaknya menjajah, mengusir dan merampas

Tanah negara merdeka

Air mataku kembali menetes

Tak kuasa menahan geram di dada


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Ada rakyat sipil gigih melawan

Tentara penjajah bersenjata lengkap

Hanya dengan batu, ketapel,

Bom dan senjata rakitan tangan sendiri

Air mataku menitik

Tak kuasa hatiku menahan malu

Apakah aku hanya berpangku

Atau sekedar menulis buku


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Ada sukarelawan dari limapuluh negara

Tujuh ratus jumlahnya menuju Gaza

Lalu diserang tentara barbar itu

Mereka menembaki kapal relawan

demi menenggelamkan kapal

Relawan diculik, disiksa, dilukai

Bahkan dibunuh

Air mataku menetes menahan rindu

Rindu bisa menoreh sejarahku

Hadir di tanah para nabi suatu waktu


Mendengar

Menyaksikan dan mendengar

Ada seorang ayah penuh semangat

Mendukung penuh perjuangan sang anak

Yang kini di Jordan tergeletak karena luka tembak

Meski badan terkoyak

Di dada ada luka tembak

Liver robek

Udara terperangkap di darah

Patah tulang iga

Setelah sembuh silakan kembali ke Gaza


Aku kembali meneteskan air mata

Air mata bangga ketika sang ayah berkata

”Sampaikan salam kami sekeluarga

Kepada anakku Reza di sana

Kami mendukung perjuangannya

Demi rakyat Palestina”


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Ada relawan Amerika

Harus meninggal di usia muda

Dua puluh tiga tahun umurnya

Karena dilindas zionisme buldoser tentara

Saat menghalangi penghancuran

Rumah-rumah keluarga Palestina

Yang tak dikenalnya


Air mataku menetes

Kenapa para pemimpin tak memiliki

Keberanian dan kekuatan hati

Sementara kekuasaan di tangan

Memiliki tentara bersenjata lengkap

Tapi diam seribu bahasa


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Anak-anak di Gaza

Bernyanyi, bermain, bergembira

Di bawah tenda darurat

Disekitar puing-puing rumah mereka


Menggambar bom tank pesawat

Menghiasi mukanya dengan coreng-moreng tentara

Menyelampangi dadanya dengan selongsong peluru

Karena rindu dendam kepada kemerdekaan


Sementara anakku bisa menggambar

Pantai, taman hijau dan langit biru

Menghiasi mukanya dengan topeng jenaka

Dan setiap hari gembira ceria

Dengan tas sekolah menyelempang di dada


Air mataku sedih menitik

Ketika bantuan alat-alat sekolah

Dari kapal pembebasan dirampas tentara Israel

Ketika bahan bangunan

untuk menegakkan kembali rumah-rumah mereka

Dirampok tentara penjajah


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Seperti janjinya ’aku akan kembali’

Rachel Corri yang sendiri dan lemah

Kini benar-benar akan kembali

Gagah, perkasa, berkekuatan

Ke Gaza

Dengan berlipat-lipat kekuatan kemanusiaan

Mewujud sebuah kapal pembebasan


Aku meneteskan lagi air mata

Ada darah Palestinakah mengalir di tubuh Amerikanya?


Mendengar

Menyaksikan dan membaca

Seperti tekadnya ’menyampaikan amanah’

Relawan MER-C tetap berjuang

Mewujudkan tekad

Membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Pembajakan penyerbuan penculikan pembunuhan

Tak menyurutkan tekad

Karena Gaza tinggal selangkah


Menetes lagi air mataku tak terbendung

Apakah yang bisa kulakukan

Selain berdoa dan berteriak Allahu Akbar?


[Air mata ini ...

Sejatinya bukanlah untuk Gaza

Karena mereka tak butuh air mata

Mereka butuh semangat dan dukungan

Bukan rengekan melemahkan


Air mata ini..

Sejatinya adalah untuk menangisi diri sendiri

Yang belum banyak berbuat

Selain baru bisa mengecam kedzaliman,

berdoa dan berdemonstrasi keprihatinan].

Cikarang Baru, 21 Jumadil Akhir 1431/4 Juni 2010

Jumat, 07 Agustus 2009

Puisi Terakhir WS Rendra

Dari detiknews. Untuk mengenang Rendra......

Jakarta
- WS Rendra tetap berkarya meski dirawat di rumah sakit karena sakit jantung koroner. Puisi terakhir Rendra menghadirkan nuansa religius yang dalam, yang mengisyaratkan kecintaan pada Sang Pencipta.

"Tuhan, aku cinta padamu..." demikian penggalan puisi yang tak diberi judul itu. Puisi terakhir ini ditulis Rendra pada 31 Juli di RS Mitra Keluarga.

Teks puisi bertulis tangan itu diperlihatkan di rumah duka di Bengkel Teater, Citayam, Depok, Jumat (7/8/2009). Berikut teks puisi tersebut:

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah

Tuhan, aku cinta padamu

Rendra
31 July 2009
Mitra Keluarga
(nvc/nrl)

=================
Posting ini untuk mengenang WS Rendra, penyair yang lahir di Tegal, 7 November 1935 dan meninggal di Jakarta, 6 Agustus 2009. Semoga amal baiknnya diterima di sisi Allah dan dosa-dosanya diampuni. Amiin.

Titipan

Oleh: WS Rendra

Sering kali aku berkata, ketika seorang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan-Nya,
bahwa rumahku hanya titipan-Nya,
bahwa hartaku hanya titipan-Nya,
bahwa putraku hanya titipan-Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku ?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku,” dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku.

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
Hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja.”

=================
Posting ini untuk mengenang WS Rendra, penyair yang lahir di Tegal, 7 November 1935 dan meninggal di Jakarta, 6 Agustus 2009. Semoga amal baiknnya diterima di sisi Allah dan dosa-dosanya diampuni. Amiin.

Minggu, 26 Juli 2009

Dari Facebook Untuk Anakku


Di facebook, tadi siang anakku menulis.
Sudah beberapa hari ini dia terganggu
Teman-teman akrabnya banyak yang pindah sekolah
Guru kesayangannya tak mengajar kelasnya lagi
Mungkin karena itu dia jadi sering sakit panas

Inilah salah satu keluhannya:

Today at 11:31am
yah ah**** pngn pndah apa ayah stuju....
pa ayah gg kbrtan???
aku gg ska yah d ass**** ....
pak mu***** dah gg ngjar aku...
ass**** dah gg da wrna.aaaaaaa....
aku mo pndh yah... lgyan dsniiiii qaku skit mlu... blz iia yah...........

(aku membalasnya telat karena saat dia online, aku sedang di luar rumah.. )
Today at 3:01pm
Ah****....
Luruskan niatmu...
Kita belajar untuk mencari ilmu Allah...
Sebagai bekal di dunia dan di akhirat.

Hidup bukan cuma di ass****...
Di dalam hidup selalu ada suka dan duka...
Apalagi orang sukses itu selalu dimulai dengan perjuangan...
Perjuangan!
Artinya bersakit-sakit dahulu,
Lalu kemudian memetik kemenangan.

Teman itu banyak..
Datang dan pergi...
Kamu meninggalkan teman lama
Kamu juga mendatangi teman baru
Kamu ditinggal teman lama
Kamu juga nanti menemukan teman baru
Teman lama dan baru itu semua adalah teman
Nanti semuanya tak ada yang sia-sia

Tetap istiqamah di jalan-Nya
Itulah yang paling nikmat
Allah, itulah teman yang paling abadi...
Dia tak pernah datang dan tak perlu pergi
Dia selalu ada saat kita butuhkan

Ayo, Ah****...
Bukankah kau belajar ayat "Allahu shomad"?
Allah tempat kita bergantung yang sesungguhnya
Bukan yang lain...

Ayo, Ah****...
Bangkit!

Sakitmu itu tanda Allah menyayangimu...
Kembalilah kepada-Nya....
Niscaya semua akan kau dapatkan.

Ayo, bangkitlah!